Kabar Baik untuk Pasien Gagal Ginjal Akut Segera Tiba di Jakarta
Merebaknya kasus gagal ginjal akut misterius terhadap anak-anak, yang sempat menimbulkan kekhawatiran.
BPOM menegaskan bahwa obat sirup anak yang disebutkan oleh WHO, terdiri dari Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup. Keempat produk tersebut diproduksi oleh Maiden Pharmaceuticals Limited, India.
BPOM melakukan pengawasan secara komprehensif pre- dan post-market terhadap produk obat yang beredar Indonesia. BPOM juga berkoordinasi secara intensif dengan Kementrian Kesehatan, sarana layanan kesehatan dan pihak terkait lainnya.
BPOM juga melakukan penelusuran berbasis risiko, sampling dan pengujian sample secara bertahap. Dilansir dari website resmi BPOM, "Obat sirup yang dilarang dan ditarik dari peredaran tersebut adalah :
- Termorex Sirup (obat demam), produksi PT Konimex dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
- Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), produksi PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
- Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan Dus, Botol Plastik @ 60 ml.
- Unibebi Demam Sirup (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan Dus, Botol @ 60 ml.
- Unibebi Demam Drops (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan Dus, Botol @ 15 ml.
Penetapan obat sirup yang dilarang diatas merupakan hasil pengawasan terhadap obat cair yang diduga mengandung cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG). Sirup obat yang diduga mengandung cemaran EG dan DEG kemungkinan berasal dari 4 (empat) bahan tambahan yaitu propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan gliserin/gliserol, yang bukan merupakan bahan yang berbahaya atau dilarang digunakan dalam pembuatan sirup obat.
BPOM telah melakukan sampling terhadap 39 bets dari 26 sirup obat yang diduga mengandung cemaran EG dan DEG berdasarkan kriteria sampling dan pengujian antara lain:
- Diduga digunakan pasien gagal ginjal akut sebelum dan selama berada/masuk rumah sakit.
- Diproduksi oleh produsen yang menggunakan empat bahan baku pelarut propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan gliserin/gliserol dengan jumlah volume yang besar.
- Diproduksi oleh produsen yang memiliki rekam jejak kepatuhan minimal dalam pemenuhan aspek mutu.
- Diperoleh dari rantai pasok yang diduga berasal dari sumber yang berisiko terkait mutu.
Kekhawatiran Penyakit Gagal Ginjal Akut Akhirnya Memberikan Titik Terang.
Dalam kutipan kompas.com, "Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengaku senang karena saat ini sudah ada obat penawar untuk penyakit gagal ginjal akut (acute kidney injury/AKI) pada anak. Obat penawar atau antidotum fomepizole untuk pengobatan pasien Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal atau Acute Kidney Injuries (AKI).
Penetapan obat sirup yang dilarang diatas merupakan hasil pengawasan terhadap obat cair yang diduga mengandung cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG). Sirup obat yang diduga mengandung cemaran EG dan DEG kemungkinan berasal dari 4 (empat) bahan tambahan yaitu propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan gliserin/gliserol, yang bukan merupakan bahan yang berbahaya atau dilarang digunakan dalam pembuatan sirup obat.
Kemenkes memutuskan menggunakan obat penawar ini setelah melakukan tes toksikologi pada sejumlah pasien gagal ginjal akut yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
"Kami bisa simpulkan bahwa obat ini (fomepizole) memberikan dampak positif dan kita akan mempercepat kedatangannya ke Indonesia sehingga anak-anak bisa terselamatkan,'' ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Senin (24/10/2022).
Indonesia telah mendatangkan fomepizole dari Singapura. Selanjutnya, pemerintah berencana akan mendatangkan obat itu dari Australia, Amerika Serikat, dan Jepang. Selanjutnya RSCM akan mendistribusikan ke rumah sakit pemerintah yang merupakan rujukan di provinsi.
Perkembangan Kasus.
Januari hingga 24 Oktober 2022, Widyastuti menerima laporan sebanyak 90 kasus gangguan ginjal akut yang sebagian besar menimpa anak-anak berusia di bawah enam tahun di Jakarta. Dari jumlah itu, hampir 50 persen di antaranya meninggal dunia, kemudian sembuh sebanyak 15 persen dan 26 persen dirawat.
Sumber :
https://dinkes.kalbarprov.go.id/penjelasan-bpom-mengenai-isu-obat-sirup-yang-berisiko-mengandung-cemaran-2/
https://nasional.kontan.co.id/news/resmi-daftar-obat-sirup-dilarang-ditarik-bpom-apa-obat-yang-aman-untuk-anak
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/26/07000071/angin-segar-untuk-pasien-gagal-ginjal-akut-misterius-obat-penawar-segera
Komentar
Posting Komentar